Sabtu, 04 November 2017

Sakit Saat Bercinta Bisa Dirasakan Wanita Dan Pria

Sakit Saat Bercinta Bisa Dirasakan Wanita Dan Pria
   
Sakit saat berhubungan intim merupakan tindakan tubuh untuk memberi sinyal adanya gangguan kesehatan.  Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi, penyakit atau gangguan fisik, dan masalah psikologis. Meski lebih sering terjadi pada kaum wanita, namun pria juga bisa mengalami sakit saat berhubungan intim.

Sakit saat berhubungan intim atau disebut sebagai dispareunia. Kondisi ini bisa terjadi sering atau hanya sesekali muncul ketika atau setelah berhubungan intim.

Macam-macam Penyebab

Dalam banyak kasus, wanita yang mengalami sakit saat berhubungan intim disebabkan kurangnya cairan lubrikasi atau pelumas. Kondisi ini umumnya bisa dicegah dengan membuat wanita lebih rileks, menggunakan pelumas untuk berhubungan seksual atau memperpanjang waktu foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan intim untuk membangkitkan gairah seksual.

Sakit saat berhubungan intim bisa dirasakan di vagina atau daerah panggul (pelvis). Beberapa penyebab sakit di vagina berupa:


  • Vaginismus. Otot-otot di sekitar vagina berkontraksi dengan kuat sehingga hubungan intim terasa menyakitkan atau tidak dapat terjadi.
  • Alergi atau iritasi alat kelamin. Terjadi karena pemakaian spermisida, kondom berbahan dasar lateks, gesekan terhadap pakaian, bekas garukan ataupun paparan bahan kimia dari produk sampo, sabun dan sejenisnya.
  • Minimnya gairah seksual. Hal ini bisa disebabkan berbagai hal, termasuk faktor usia, stres, permasalahan rumah tangga, trauma psikis, atau adanya unsur pemaksaan.
  • Menopause. Perubahan kadar hormon, umumnya mengikuti proses penuaan, yang bisa membuat kondisi vagina kering karena berkurangnya produksi cairan yang berfungsi sebagai pelumas.
  • Infeksi. Umumnya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) seperti gonorea atau herpes genital dan klamidia. Nyeri bisa juga disebabkan oleh infeksi lainnya yang dipengaruhi oleh faktor kebersihan dan tidak terpaut hubungan seksual, seperti infeksi bakteri dan jamur.

Adapun sakit yang dirasakan di dalam rongga panggul saat berhubungan intim dapat disebabkan oleh kondisi seperti irritable bowel syndrome (IBS), endometriosis, radang panggul, fibroid (tumor jinak) yang tumbuh di sekitar vagina atau serviks, dan konstipasi atau sembelit.

Kaum pria juga dapat mengalami sakit saat berhubungan intim, yang bisa dipengaruhi oleh peradangan kelenjar prostat atau prostatitis, gangguan pada buah zakar, infeksi jamur atau infeksi menular seksual seperti herpes dan gonore. Terjadinya reaksi alergi dan iritasi pada alat kelamin, luka pada permukaan penis, dan gangguan pada kulup penis yang belum disunat, masalah psikis seperti stres, trauma dan cemas pun dapat memengaruhi rasa nyeri pada kaum pria saat berhubungan intim.

Gejala yang Dirasakan

Gejala sakit saat berhubungan intim umumnya berupa rasa nyeri pada vagina atau penis ketika penetrasi. Rasa sakit ini bisa terjadi hanya saat penetrasi awal atau pada setiap penetrasi.

Gejala lainnya yaitu sensasi panas seperti terbakar, perih, nyeri berdenyut-denyut yang berlangsung selama berjam-jam usai berhubungan intim, dan rasa sakit pada bagian dalam kelamin karena dorongan penis. Rasa sakit yang dirasakan bisa terus menerus maupun hilang timbul, terutama muncul pada saat melakukan hubungan seksual kembali.

Jika Anda mengalami sakit saat berhubungan intim, segera konsultasikan kepada dokter. Deteksi dini dan penanganan awal sakit saat berhubungan intim dapat menjaga hangatnya kehidupan seksual, kedekatan emosional Anda bersama pasangan, bahkan rasa percaya diri.

Penanganan yang Tepat

Menemukan penyebab sakit saat berhubungan intim sangatlah penting, demi menentukan tindak penanganan yang tepat. Jika disebabkan oleh infeksi, maka dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan jenis infeksinya, misalnya antibiotik jika disebabkan oleh bakteri, atau antijamur untuk infeksi jamur. Pengobatan akan diberikan hingga peradangan akibat infeksi membaik.

Untuk sakit saat berhubungan intim pada wanita yang sudah mengalami menopause, maka dapat diberikan estrogen tambahan yang dioleskan langsung pada kelamin. Atau salah satu cara paling mudah adalah dengan menggunakan pelumas buatan yang berbahan dasar air, untuk mempermudah penetrasi dan mengurangi rasa nyeri.

Pada pria, jika terdapat permasalahan pada kulup penis, maka akan dianjurkan sirkumsisi atau sunat sebagai bentuk penanganannya. Jika dicurigai terdapat permasalahan pada prostat, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan jenis gangguan serta penanganannya.

Penanganan sakit saat berhubungan intim juga bisa dilakukan dengan terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif untuk mengubah pola pikir dan perilaku negatif, atau konseling guna menghangatkan kembali hubungan dengan pasangan.

Ada empat langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi sakit saat berhubungan intim, yaitu menjalin komunikasi yang efektif dengan pasangan, mengganti posisi saat berhubungan seksual, menggunakan pelumas untuk memudahkan penetrasi, dan memperpanjang waktu foreplay.

Pastikan Anda melakukan hubungan seksual yang aman. Konsultasikan kepada dokter Anda demi mendapatkan pengobatan yang tepat.